Azhari Husin, yang lebih dikenal sebagai Azhari, adalah seorang ahli teknik dan pakar bom asal Malaysia yang menjadi anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Ia terlibat dalam serangkaian serangan teroris besar di Indonesia, termasuk Bom Bali 2002. Azhari dikenal karena keahliannya dalam merakit bom dengan bahan peledak tinggi. Ia tewas dalam penggerebekan polisi di Malang, Jawa Timur, pada tahun 2005.[1]Azhari Husin -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-19]
FaktaHub Editor
.
Terakhir diperbarui pada 19 Jun 2025.
Azhari Husin lahir di Negeri Sembilan, Malaysia, sekitar tahun 1957 🛈. Ia berasal dari keluarga yang religius dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Azhari menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik, memperoleh gelar sarjana dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan kemudian melanjutkan studi ke tingkat doktor di Universitas Reading, Inggris, dengan spesialisasi dalam bidang properti. [2]Dr. Azhari bin Husin -MStar
[Tanggal:2025-06-19] Selama di Inggris, ia terpapar ideologi Islam radikal dan mulai terlibat dalam kegiatan kelompok-kelompok militan. Setelah menyelesaikan studinya, Azhari kembali ke Malaysia dan bekerja sebagai dosen di UTM sebelum akhirnya terjun ke dunia terorisme.
Azhari Husin menjadi anggota Jemaah Islamiyah (JI), sebuah organisasi teroris yang bertujuan mendirikan negara Islam di Asia Tenggara. Ia dengan cepat naik pangkat dalam organisasi tersebut karena keahliannya dalam merakit bom. Azhari dikenal sebagai salah satu pembuat bom paling berbahaya di JI dan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangkaian serangan teroris besar di Indonesia. [3]Azhari, Jemaah Islamiyah's Bombmaker -The Washington Post
[Tanggal:2025-06-19] Ia bekerja sama dengan Imam Samudra dan tokoh-tokoh JI lainnya dalam merencanakan serangan-serangan tersebut.
Azhari Husin terlibat dalam serangkaian serangan teroris besar di Indonesia, termasuk Bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang. Ia juga diduga terlibat dalam serangan-serangan lain seperti Bom Hotel Marriott 2003 dan Bom Kedutaan Besar Australia 2004. Setelah Bom Bali 2002, Azhari menjadi buronan polisi dan dikejar oleh pasukan keamanan Indonesia dan Malaysia. Ia berhasil melarikan diri selama beberapa tahun, berpindah-pindah tempat untuk menghindari penangkapan. [4]Indonesia hunts Bali bomb suspects -BBC News
[Tanggal:2025-06-19]
Pada tanggal 9 November 2005, Azhari Husin tewas dalam penggerebekan polisi di sebuah vila di Malang, Jawa Timur. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menembak mati Azhari dan beberapa anggota kelompoknya. Kematian Azhari dianggap sebagai pukulan besar bagi Jemaah Islamiyah dan upaya pemberantasan terorisme di Indonesia. [5]Top Bali bomb suspect killed -CNN
[Tanggal:2025-06-19]
Azhari Husin dikenang sebagai salah satu tokoh kunci dalam gerakan terorisme di Asia Tenggara. Keahliannya dalam merakit bom telah menyebabkan kematian ratusan orang dan meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Indonesia dan internasional. [6]Analysis: Bali bomber's legacy -BBC News
[Tanggal:2025-06-19] Bagi sebagian orang, ia adalah seorang teroris yang bertanggung jawab atas tindakan keji, sementara bagi sebagian kecil lainnya, ia dianggap sebagai pejuang Islam. Namun, pandangan ini dikecam keras karena membenarkan kekerasan dan terorisme. Kematian Azhari telah melemahkan Jemaah Islamiyah, tetapi ideologi radikal yang dianutnya masih menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan.