🧾 Fakta Ringkas
🔹 Tanggal Lahir:
1931
🔹 Tempat Lahir:
Medan, Sumatera Utara, Hindia Belanda
🔹 Jenis Kelamin:
Laki-laki
🔹 Pekerjaan:
Mantan Gangster, Tokoh Film Dokumenter
🔹 Kebangsaan:
Indonesia
⚓️ Kehidupan Awal
Anwar Congo lahir di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1931 🛈. Sedikit yang diketahui tentang masa kecilnya. Sebelum peristiwa 1965, Anwar Congo adalah seorang gangster kecil yang menjual tiket bioskop di pasar gelap dan memeras pemilik bisnis Tionghoa. Ia dan kelompoknya biasa disebut sebagai 'preman'. [3]The Act of Killing: Gangsters as Movie Stars -The New York Times
[Tanggal:2025-05-13]
⚓️ Peran dalam Pembantaian 1965-1966
Setelah Gerakan 30 September pada tahun 1965, Anwar Congo dan rekan-rekannya direkrut oleh militer untuk membantu menumpas anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia menjadi komandan regu kematian di Medan, Sumatera Utara. Anwar Congo secara terbuka mengakui terlibat dalam pembunuhan ratusan orang yang dituduh sebagai komunis. [4]Indonesia’s Mass Killings: A 50-Year Reckoning -Human Rights Watch
[Tanggal:2025-05-13] Ia dan kelompoknya bahkan mengembangkan metode pembunuhan yang lebih 'efisien', seperti menggunakan kawat untuk mencekik korban, terinspirasi dari film-film gangster Amerika yang mereka tonton. [5]The Act of Killing review – documentary confronts Indonesian death squad leaders -The Guardian
[Tanggal:2025-05-13]
⚓️ The Act of Killing dan Dampaknya
Anwar Congo menjadi terkenal secara internasional setelah membintangi film dokumenter The Act of Killing (2012) karya Joshua Oppenheimer. Dalam film tersebut, ia dan rekan-rekannya dengan bangga dan terbuka menceritakan serta merekonstruksi pembunuhan yang mereka lakukan. Film ini mendapat banyak pujian kritis, namun juga memicu kontroversi dan perdebatan tentang impunitas dan kurangnya akuntabilitas atas kejahatan masa lalu di Indonesia. [6]‘The Act of Killing’ and the New Indonesian Cinema -The Criterion Collection
[Tanggal:2025-05-13]
Film ini juga menampilkan dampak psikologis dari tindakan Anwar Congo. Ia terlihat mengalami mimpi buruk dan penyesalan atas perbuatannya. [7]Joshua Oppenheimer on confronting Indonesia's dark past in The Act of Killing -Sight & Sound
[Tanggal:2025-05-13]
⚓️ Kematian
Anwar Congo meninggal dunia pada tanggal 25 Oktober 2019 di Medan pada usia 88 tahun 🛈. Penyebab kematiannya tidak diungkapkan secara rinci. [8]Anwar Congo, Star of 'The Act of Killing,' Dies -Variety
[Tanggal:2025-05-13] Kematiannya menandai akhir dari sebuah era, tetapi juga meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab tentang keadilan dan rekonsiliasi di Indonesia.
⚓️ Warisan dan Penilaian
Warisan Anwar Congo adalah kompleks dan kontroversial. Bagi sebagian orang, ia adalah seorang penjahat yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Bagi yang lain, ia adalah korban keadaan, seorang pria yang dimanipulasi oleh militer dan ideologi politik pada saat itu. [9]The Act of Killing: How a film forced Indonesia to confront its past -BBC News
[Tanggal:2025-05-13]
The Act of Killing telah memaksa Indonesia untuk menghadapi masa lalunya yang kelam dan membuka ruang untuk diskusi tentang kebenaran dan rekonsiliasi. Namun, upaya untuk membawa para pelaku ke pengadilan masih menghadapi banyak tantangan dan perlawanan. Penilaian terhadap Anwar Congo akan terus menjadi bahan perdebatan di Indonesia dan di seluruh dunia.