Abdullah Sungkar adalah seorang tokoh Islam terkemuka di Indonesia, dikenal sebagai salah satu pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia juga dikenal karena peran pentingnya dalam gerakan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Sepanjang hidupnya, ia berdedikasi untuk menyebarkan ajaran Islam dan mendidik generasi muda muslim [1]Abdullah Sungkar - Wikipedia bahasa Indonesia -Wikipedia
[Tanggal:2025-06-08].
FaktaHub Editor
.
Terakhir diperbarui pada 09 Jun 2025.
Abdullah Sungkar dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1937 🛈. Informasi detail mengenai masa kecil dan pendidikan formalnya tidak banyak terdokumentasikan. Namun, ia dikenal mendalami ilmu agama sejak muda, belajar dari berbagai ulama dan tokoh agama terkemuka di masanya. Kecintaannya pada ilmu agama membawanya untuk fokus pada pendidikan Islam [2]Sejarah Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki -Website Resmi Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki 🛈
[Tanggal:2025-06-08].
Salah satu kontribusi terbesar Abdullah Sungkar adalah pendirian Pondok Pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, bersama dengan Abu Bakar Ba'asyir pada tahun 1970-an. Pondok pesantren ini didirikan sebagai pusat pendidikan Islam yang bertujuan untuk mencetak generasi muda muslim yang berakhlak mulia dan memiliki pemahaman agama yang mendalam. Al-Mukmin Ngruki kemudian menjadi salah satu pondok pesantren yang cukup berpengaruh di Indonesia [3]Profil Abu Bakar Ba'asyir - Tokoh Pendiri Ngruki -Tirto.id
[Tanggal:2025-06-08].
Selain mendirikan pondok pesantren, Abdullah Sungkar juga aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan Islam. Ia sering memberikan ceramah dan pengajian di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar pondok pesantren. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih dalam menyebarkan ajaran Islam dan memberikan bimbingan kepada umat muslim. Pemikirannya banyak mempengaruhi gerakan Islam di Indonesia .
Meskipun memiliki banyak pengikut dan pendukung, Abdullah Sungkar juga tidak lepas dari kontroversi dan kritik. Beberapa pandangannya dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan. Terutama terkait dengan isu-isu keagamaan dan politik. Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki juga sempat dikaitkan dengan beberapa kasus terorisme, meskipun tuduhan ini tidak pernah terbukti secara meyakinkan. Kontroversi ini menjadi bagian dari perjalanan hidupnya yang kompleks .
Abdullah Sungkar meninggal dunia pada tahun 1999 🛈. Warisannya terus hidup melalui Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki dan para santri yang telah dididiknya. Ia dikenang sebagai tokoh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan Islam dan penyebaran dakwah. Namun, penilaian terhadap dirinya juga beragam. Pendukungnya melihatnya sebagai seorang ulama yang gigih memperjuangkan ajaran Islam, sementara kritikus menyoroti beberapa pandangannya yang dianggap kontroversial dan radikal .